Adakah Mark Up Pembuatan Video dan Narasi The 2nd Asia Africa Parliamentary Conference untuk waktu 15 Menit, Yang Habis Rp.1.2 miliar

kabarindoraya.com | Jakarta - Kordinator CBA (Center For Budget Analisis), Jajang Nurjaman mengkritik DPR yang menghabiskan anggaran sebesar Rp.1.2 miliar hanya untuk membuat Video dan Narasi Penyelenggaraan Sidang The 2nd Asia Africa Parliamentary Conference untuk waktu antara 10 - 15 Menit.

Itu duit untuk pembuatan Video dan Narasi mahal banget sih, dan Jadi curiga ada dugaan Mark up nih. Udah Itu, DPR gampang sekali menghabis habis duit tanpa mau mengikuti anjuran Presiden Prabowo untuk efesiensi anggaran, kata Jajang Nurjaman.

Padahal anggaran pembuat Video dan Narasi sekitar Rp.50 juta saja, sudah bagus dan mantap. Dengan Rp.50 juta, tidak berpotensi boros dan korupsi, jelas Jajang Nurjaman.

Kalau DPR, tidak mau mengikuti anjuran Presiden Prabowo tentang efesiensi anggaran, lebih baik DPR mengikuti Bursa Efek Jakarta, dimana proyek proyek DPR seharus turun, dan murah mengikuti harga harga saham yang terus turun, pungkas Jajang Nurjaman

Sebelumnya, Kordinator Nasional GSBK (Gerakan Santri Biru Kuning) Febri Yohansyah sampai goyang goyang kepala, membaca Program DPR untuk pembuatan Video dan Narasi, untuk waktu antara 10 - 15 Menit menghabiskan anggaran sebesar Rp.1.2 miliar.

Berarti harga permenit Video DPR tersebut sebesar Rp.83 juta, dan ini sungguh sungguh harga yang mahal, tidak masuk akal otak orang orang waras, jelas Febri.

Untuk diketahui DPR sedang membuat video dokumenter dan narasi untuk waktu 10-15 menit yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Sidang The 2nd Asia Africa Parliamentary Conference.

Seharusnya DPR itu harus kasih contoh dong buat lembaga negara yang lain. Contoh untuk berhemat, bukan untuk menghambur hambur duit negara, lanjut Febri.

Seperti orang orang Senayan ini, tidak mengikuti himbau Presiden Prabowo agar selalu melakukan efesiensi anggaran, dan hanya mengeksekusi program dan anggaran yang benar benar kena kebutuhan rakyat, pungkas Febri.(Redaksi)